Rabu, 23 April 2014

Kata Pengantar


Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Hallo! Nama saya Salsa Vianita, saya biasa di panggil Salsa.. Salam kenal..
Saya sekolah di SMA Negeri 1 Purwakarta, kelas X IPA 4. Tujuan saya membuat blog ini untuk menyampaikan beberapa informasi yang saya miliki, serta meningkatkan kemampuan saya dalam berbahasa. Selain itu tujuan pembuatan blog ini dalam rangka untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Guru Bahasa Indonesia saya, yaitu Bapak Rusyidi.
Saya berharap semoga dengan pembuatan blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga melalui berbagai informasi yang saya posting dapat membantu Anda sekalian. Mohon maaf jika banyak kekurangan, saran dan kritik sangat bermanfaat bagi saya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas blog ini..
Terima kasih atas kunjungannya..

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jumat, 01 November 2013

Legenda- Talaga Warna


Legenda dari Jawa Barat.
Jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan sehingga mereka selalu merasa kesepian. Rakyat pun sangat mengkhawatirkan keadaan ini, karena siapa yang akan menggantikan Prabu dan Ratu kelak?
Akhirnya Raja memutuskan untuk bersemedi. Dia pergi ke gunung dan menemukan sebuah gua. Disanalah dia bersemedi, berdoa kepada Tuhan supaya dikaruniai keturunan. Setelah berhari-hari Prabu Suwartalaya berdoa, suatu hari tiba-tiba terdengar suara gaib.
“Benarkah kau menginginkan keturunan Prabu Suwartalaya?” kata suara gaib tersebut.
“Ya! Saya ingin sekali memiliki anak!” jawab Prabu Suwartalaya.
“Baiklah! Doamu akan terkabul. Sekarang pulanglah!” kata suara gaib.
Maka Prabu Suwartalaya pun pulang dengan gembira. Benar saja beberapa minggu kemudian, Ratu pun mengandung. Semua bersuka cita. Terlebih lagi ketika sembilan bulan kemudian Ratu melahirkan seorang putri yang cantik. Dia diberi nama Putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya mengadakan pesta yang meriah untuk merayakan kelahiran putri mereka. Putri Gilang Rukmini pun menjadi putri kesayangan rakyat Kutatanggeuhan.
Beberapa tahun telah berlalu, putri Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Sayang putri Gilang Rukmini sangat manja dan berperangai tidak baik, mungkin karena Prabu dan Ratu sangat memanjakannya. Maklumlah anak semata wayang. Apapun yang diminta oleh putri pasti segera dituruti. Jika tidak putri akan sangat marah dan bertindak kasar. Namun rakyat tetap mencintainya. Mereka berharap suatu hari perangai putri akan berubah dengan sendirinya.
Seminggu lagi putri Gilang Rukmini akan berusia tujuh belas tahun. Prabu Suwartalaya akan mengadakan pesta syukuran di istana. Semua rakyat boleh datang dan memberikan doa untuk putri Gilang Rukmini. Rakyat berkumpul dan merencanakan hadiah istimewa untuk putri kesayangan mereka. Akhirnya disepakati bahwa mereka akan menghadiahkan sebuah kalung yang sangat indah. Kalung itu terbuat dari emas terbaik dan ditaburi batu-batu permata yang beraneka warna. Maka rakyat dengan sukarela menyisihkan uang mereka dan mengumpulkannya untuk biaya pembuatan hadiah tersebut. Mereka memanggil pandai emas terbaik di kerajaan untuk membuatnya.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Rakyat berduyun-duyun datang ke halaman istana tempat pesta ulang tahun putri Gilang Rukmini diadakan. Di depan istana sudah berdiri sebuah panggung yang megah. Rakyat bersorak-sorai saat Prabu dan Ratu menaiki panggung. Apalagi ketika akhirnya putri Gilang Rukmini keluar dari istana dan melambaikan tangannya. Rakyat sangat gembira melihat putri yang cantik jelita. Pesta pun berlangsung dengan meriah.
Kini tiba saatnya rakyat mempersembahkan hadiah istimewa mereka. Mereka memberikan kotak berisi hadiah itu kepada putri Gilang Rukmini. Prabu Suwartalaya membuka kotak tersebut dan mengeluarkan kalung beraneka warna yang sangat indah dan memberikannya kepada putri Gilang Rukmini. putri Gilang Rukmini memandang kalung itu dengan kening berkerut. Prabu Suwartalaya memandang putrinya, “Ayo nak, kenakan kalung itu! Itu adalah tanda cinta rakyat kepadamu. Jangan kecewakan mereka nak!”
“Iya putriku. Kalung itu sangat indah bukan. Ayo kenakan! Biar rakyat senang,” kata Ratu Purbamanah.
“Bagus apanya? Kalung ini jelek sekali. Warnanya norak, kampungan! Aku tidak mau memakainya!” teriak putri Gilang Rukmini.
Dia membanting kalung itu ke lantai hingga hancur. Prabu Suwartalaya, Ratu Purbamanah dan rakyat Kutatanggeuhan hanya bisa tertegun menyaksikan kejadian itu. Lalu tangis Ratu Purbamanah pecah. Dia sangat sedih melihat kelakuan putrinya. Akhirnya semua pun meneteskan air mata, hingga istana pun basah oleh air mata mereka. Mereka terus menangis hingga air mata mereka membanjiri istana, dan tiba-tiba saja dari dalam tanah pun keluar air yang deras, makin lama makin banyak. Hingga akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah.
Kini danau itu masih bisa kita temui di daerah Puncak, Jawa Barat. Danau itu dinamakan Telaga Warna, karena jika hari cerah, airnya akan memantulkan cahaya matahari hingga tampak berwarna-warni. Katanya, itu adalah pantulan warna yang berasal dari kalung putri Gilang Rukmini.

Kimia- Bilangan Kuantum


Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan  sifat orbital dan elektron dalam orbital.
                Bilangan kuantum menentukan tingkat energi  utama atau jarak dari inti, bentuk orbital, orientasi, orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum  dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum.

Macam-Macam Bilangan Kuantum
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum , yaitu :
        -Bilangan kuantum Utama  (n) yang menyatakan tingkat       energi.
        - Bilangan kuantum Azimut  (l) yang menyatakan bentuk orbital
        - Bilangan kuantum Magnetik  (m)  yang menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi.
        - Bilangan kuantum Spin (s) yang menyatakan spin         elektron pada sebuah atom.




1.      Bilangan Kuantum Utama
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula energi elektron.
        Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang mengandungg elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1,2,3 dst. Nilai-nilai tersebut melambangkan K,L,M dst.

2.      Bilangan Kuantum Azimut
Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum  Azimut . Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol l.
        Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah
subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum azimut berturut turut 0, 1, 2, 3.





3.      Bilangan Kuantum Magnetik
Bilangann kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam  medan magnet. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai l yang sama tetapi berbeda m. namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar.
        Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan dengan  aliran arus listril. Karena interaksi ini,  elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron disekitar ini dapat ditentukan dengan menggunakann bilang kuantum magnetik m.
         
4.      Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut dari suatu partikel. Spin mempunyai simbol atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron  dapat mempunyai bilangan kuantum spin S=+1/2 atau -1/2.
        niali positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai S = +1/2 berarti searah jarum jam (kebawah). Diambil nilai setangah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah.. Dengan demikian, peluang untuk mengarah keatas adalah 50% untuk mengarah kebawah 50%.







Lompat Jauh

A.      Sejarah Lompat Jauh

Lompat jauh telah dikenal selama lebih dari 2800 tahun dan merupakan salah satu even asli dalam Olimpiade pada masa Yunani Kuno. Lompat jauh ini satu-satunya even lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Semua even dalam Olimpiade, pada awalnya dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga  lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Awalnya, dalam even ini para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek. Selain itu, pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di kedua tangannya. Beban yang dimaksud dikenal dengan nama halteres. Lompat jauh sudah menjadi bagian dalam ajang kompetisi dunia sejak Olimpiade  Modern pada 1896 di Athena, Yunani.








B. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat.
Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan, dan gaya menggantung. Akan tetapi prinsip dasar dari ketiga gaya tersebut tetap sama. Loncat jauh dapat dibagi kedalam ancang – ancang, lepas tapak, melayang, dan mendarat. Pada semua teknik lonpat jauh ancang – ancang merupakan lari dengan percepatan dari start. Ancang – ancang kira – kira sejauh 30m – 45m. Frekuensi serta panjang langkah ancang – ancang makin meningkat sampai persiapan lepas tapak. Selama 3 – 5 langkah terakhir peloncat mempersiapkan diri untuk mengalihkan ancang – ancang (kecepatan horizontal) kepada lepas tapak (kecepatan vertical). Pada saat itu sebaiknya kecepatan jangan dikurangi, satu langkah sebelum terakhir, kira – kira 10cm – 15cm lebih panjang dari langkah sebelumnya dan terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa kebawah, dan sodokan tenaga vertical diperbesar.

C. Teknik – tekik dalam lompat jauh
1.    Teknik Awalan
        Awalan dilakukan dengan berlari yang kian lama kian mendekati kecepatan maksimal namun masih tetap terkendali untuk melakukan tolakan tujuannya adalah meraih kecepatan maksimal yang terkendali untuk melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya. Frekwensi dan panjang langkah lari awalan makin meningkat sampai persiapan melakukan tolakkan. Sementara itu badan melompat semakin tegak. Pada tiga lima langkah terakir pelompat mempersiapkan diri untuk mengalihkan kecepatan gerak horizontal kepada kecepatan gerak vertikal dengan tanpa mengurangi kecepatan lari. Pelompat dianjurkan melakukan tolakan pada saat mencapai kecepatan maksimal untuk mendapatkan tenaga tolakan yang sebesar – besarnya.
Untuk itu untuk jarak lari awalan yang digunakan oleh setiap pelompat berbeda – beda tergantung pada kemampuan untuk mencapai kecepatan maksimalnya. Mereka yang lebih cepat mencapai kecepatan maksimalnya. Akan memerlukan jarak awalan yang lebih pendek. Ketimang mereka yang lamban mencapai kecepatan maksimalnya kebanyakan dari para pelompat menggunakan jarak awalan sejauh 45 meter.
2.    Teknik Tolakan
        Tolakan dilakukan sebagai tahap pengalihan telapak kaki tolak untuk lepas landas. Tujuannya adalah menghasilkan tolakan sekuat – kuatnya agar dapat menggangkat titik berat badan setinggi – tingginya. Seluruh telapak tangan kaki bergulir ke depn kaki tolak sedikit dibengkokkan dan disusul oleh gerakan kaki ayun lengan diayun tinggi kedepn berlawanan dengan gerak kaki badan bagian depan dijaga atas dijaga tegak membentuk sudut hampir 90 derajat dengan pandangan kedepan.

A.  Melayang Diudara.
Sasaran pokok dari tehnik melayang diudara adalah :
-Memelihara keseimbangan badan saat melayang.
-Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
-Mengusakan melayang diudara selama mungkin dan,
-     Menyiapkan letak kaki dalam posisi yang menguntungkan pada       waktu mendarat. Yaitu dengan cara menjulurkan kaki lemas         kedepan sehubungan dengan sasaran pokok tehnik melayang       diudara maka selanjutnya sering disebut sebagai gaya dalam            melakukan lompat jauh.
B. Gaya Lompat Jauh
-Gaya Langkah / Jongkok (Float Style )
Merupakan gaya lompat yang dianjurkan diberikan pada pemula      termasuk siswa disekolah.
-Gaya Menggantung ( Hang Style )
Karena anggota tubuh bagian bawah menggantung dibawah badan.            Kedua lutut membentuk sudut siku – siku dan kedua lengan berada          di atas kepala sehingga posisi tersebut sedang menggantung.
-Gaya Jalan Diudara ( Walking In The Air )
  Merupakan gaya yang sekarang paling populer dari pada kedua       gaya sebelumnya. Gaya ini lebih menjanjikan tinggal landas      yang efisien dan kesempatan mempersiapkan pendapatan     yang    lebih awal.
3. Saat berada di udara 
Pada posisi ini, setiap gaya dalam lompat jauh dapat terlihat. Selain itu, 
gaya yang digunakan dapat memengaruhi hasil lompatan. Sebagaimana 
gaya berjalan di udara, gaya menggantung pun merupakan gaya yang 
sering digunakan oleh para pelompat nasional dan internasional. Teknik 
saat di udara ini, badan harus diusahakan melayang selama mungkin di 
udara dalam keadaan seimbang. 
4. Teknik Mendarat
Pendaratan merupakan upaya mendaratkan tubuh pada bak pasir. 
Saat mendarat, pelompat harus melakukan teknik pendaratan yang 
baik dan benar. Jika terjadi kesalahan maka akan merugikan pelompat 
sendiri. Pendaratan yang baik yaitu ketika jatuh menggunakan kedua 
kaki dan tangan ke depan, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke 
belakang karena dapat membahayakan bagi si pelompat itu sendiri.
Bagi pemula bila ingin meningkatkan keterampilan teknik lompat
jauh gaya menggantung harus dilakukan latihan yang intensif. Beberapa
bentuk latihan untuk mengembangkan keterampilan teknik lompat jauh
gaya menggantung sebagai berikut.
a. Latihan lompat tanpa awalan
Cara melakukan lompat tanpa awalan sebagai berikut.
1) Berdiri di atas bangku dengan ketinggian 30 cm. Kemudian, lakukan
lompatan ke bawah sambil melentingkan badan.
2) Berdiri di tepi bak pasir dengan menggunakan dua kaki, kemudian
melompat ke bak pasir sambil menggantungkan badan.
b. Latihan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan

Cara melakukan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan
sebagai berikut :
1) Lari dengan awalan 3 sampai 5 langkah. Kemudian, tolakkan salah
satu kaki pada papan tolak. 
2) Lakukan awalan dari jarak 10 meter, kemudian lakukan tolakan
dengan kuat dan mendaratlah di bak lompat. 
Tujuan utama lompat jauh ialah melompat sejauh-jauhnya dari papan
tolak ke bak pasir. Untuk dapat melakukannya, Anda perlu memerhatikan
beberapa hal penting, antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mengubah kecepatan berlari sampai mencapai papan tolak.
b. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari papan tolak.
c. Koordinasi ayunan lengan dan gerak kaki harus harmonis.
d. Gerakan dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan yang maksimal.
e. Teknik pendaratan harus dilakukan dengan tepat.
f. Kuasai gerakan koordinasi seluruh badan. 
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan para pelompat, terutama
pelompat pemula sebagai berikut:
a. Mengubah kecepatan dan pola gerak saat menjelang papan tolak.
b. Menolakkan kaki di bagian tumit sehingga kecepatan dan tolakan
tidak memadai.
c. Sikap badan saat di udara tidak seimbang.
d. Kaki kurang di angkat saat pendaratan.
e. Salah satu kaki mendahului saat melakukan pendaratan.

# Peraturan – Peraturan dalam Lompat Jauh
1.      Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan:
-      Pelihara kecepatan sampai saat menolak
-      Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
-      Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
-      Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
-      Capailah jangkuan gerak yang baik.
-       Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
-      Latihan gerakan pendaratan.
-      Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.

2.      Hal – hal yang perlu dihindari:
-      Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
-      Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
-      Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
-      Fase yang tidak seimbang.
-      Gerak kaki yang premature.
-      Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
-       Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.



3.      Sikap – sikap dalam melakukan lompatan:
Awalan, yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan melompat. Awalan itu harus dilakukan dengan secepat – cepatnya serta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 – 50 meter.
Tolakan, yaitu menolak sekuat – kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi dan kedepan).
Sikap badan di udara, yaitu harus-diusahakan badan melayang selama mungkin dan diusahakan badan tetap seimbang.
Sikap badan pada waktu jatuh / mendarat, yaitu pelompat harus mengusahakan jatuh / mendarat dengan sebaik – baiknya jangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan. Mendaratlah dengan kedua kaki dan lengan kedepan.
4.      Diskualifikasi
-      Dipanggil 3 menit belum melompat.
-      Menumpu dengan 2 kaki.
-       Setelah melompat, kembali ke arah awalan.
-      Mendarat luar bak lompat.

5.      Cara mengukur lompatan pada lompat jauh:
-       Pada lompat jauh pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jangkit.
-       Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
-       Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah.
-      Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
-      Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan mungkin maju.
-      Pada pengukuran ini diusahakan untuk seteliti sebab selisih satu cm saja akan berpengaruh.
-      Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama (hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat     hasil perlombaan

D.    Keterangan ukuran lapangan
a. Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45 meter dan lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang 1,22 m dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang 9 m dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
Keterangannya:
-      Panjang bak lompat 9 m
-      Lebar bak lompat = 2,75 m
-      Lebar lintasan awalan = 1,22 m
-      Lebar papan tumpu = 20 m
-      Panjang papan tumpu = 1,22 m
-      Bak lompat diisi dengan pasir

D. Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 meter Dengan Prestasi Lompat Jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh, seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya (penguasaan gaya) dalam melakukan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut untuk memiliki kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melakukan tumpuan dan kemudian melakukan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk mendapatkan kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh untuk melakukan tumpuan dengan kekuatan dan daya ledak maksimal. Dengan demikian jelas bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak untuk melakukan tumpuan atau tolakan yang tepat sehingga akan mencapai hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.








E.     Kesimpulan
            Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat.
              Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa. The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai    perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama memakai panggung.
                Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan di udara, dan gaya menggantung. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam olahraga lompat jauh, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

Sosiologi Demografi


Sosiologi Demografi
Demografi adalah suatu kata pindahan dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, demos dan graphein. Demos berarti penduduk dan Graphein berarti menulis. Jadi demografi menurut kata-kata asalanya berarti tulisan-tulisan atau karangan-karangan tentang penduduk suatu negara.
Menurut Philip M. Hauser dan Dudley Duncan (1959, 2) mengusulkan definisi untuk ilmu demografi sebagai berikut:
Demografi mempelajari jumlah, persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).
Secara yuridis formal diungkapkan oleh UURI No.10, 1992:105. Menurut undang undang tersebut definisi kependudukan sebagai berikut:
            Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi,         kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta    lingkungan penduduk tersebut.

Dari definisi di atas, dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, penyebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
Berbeda dengan ilmu sosial lainnya yang menekankan studinya pada struktur penduduk, maka demografi lebih menekankan studinya pada struktur penduduk, maka demografi lebih menekankan studinya pada proses demografi.
Disamping demografi, ada lagi yang disebut dengan studi kependudukan (population study). Studi kependudukan lebih luas dari demografi, karena di dalamnya memahami karakteristik penduduk di suatu wilayah, faktor-faktor non-demografis pun ikut dipertimbangkan. terpengaruh, sedang sebaliknya tipe kedua mengambil demografi sebagai variabel pengaruh.

Sumber-sumber data demografi
Sumber data demografi yang pokok adalah :
1.    Registrasi Penduduk,
2.    Sensus Penduduk,
3.    Penelitian (Survai).
Ada juga sumber yang lainnya, misal: catatan-catatan dan dokumen-dokumen dari instansi pemerintah.

SENSUS PENDUDUK
Sensus Penduduk merupakan suatu proses keseluruhan daripada pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan, dan penyajian data kependudukan yang menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup.

Luasnya data yang ingin dicakup dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Sesnsus di Indonesia pada tahun 1980 bertujuan untuk mendapatkan data tentang kependudukan yang terperinci menurut umur, jenis kelamin, status perkawinan, kewarganegaraan, pendidikan, agama, ketenagakerjaan, kesuburan ibu, penderita cacat, perpindahan penduduk, keadaan lingkungan hidup, serta bangunan tempat tinggal.
Cara-cara sensus penduduk:
1.            De Jure, mencacah responden menurut tempat tinggalnya.
2.            De Facto, mencacah responden menurut temoat responden ditemui oleh petugas pada waktu sensus.

Perbedaan sesnsus penduduk dengan regristrasi penduduk:
1.            Dalam pelaksanaan, petugas sensus mendatangi penduduk yang akan dicacah, sedangkan pada registrasi, penduduk atau anggota keluarga yang melaporkan peristiwa vital (kelahiran dan kematian) kepada para petugas (kepala dukuh atau kepala desa).
2.            Sensus dilaksanakan pada waktu/periode tertentu (5 tahun sekali), sedangkan registrasi dilaksanakan secara terus menerus.
Pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia
Sebelum kemerdekaan
Sensus penduduk di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1815. Hingga tahun 1930 telah dilaksanakan Sensus Penduduk sebanyak 10 kali, tetapi kecuali yang dilaksanakan pada tahun 1905, 1920, dan 1930, pencacahan yang lain belum dapat dinamakan sebagai Sensus Penduduk. Dari ketiga pencacahan tersebut hanya Sensus Penduduk pada tahun 1930 yang penting, dan datanya dapat dipercaya.
Pada tahun 1930, Sensus Penduduk dipercayakan kepada Biro Pusat Statistik (BPS). Pengorganisasian dan pelaksanaannya lebih maju dibandingan dengan sensus sebelumnya. Sensus bagi tempat yang terpencil serta susah dilewati transportasi biasanya dengan cara estimasi (perhitungan secara perkiraan).

Sesudah Kemerdekaan
Sesudah proklamasi pada tahun 1945, pemerintah tidak segera melaksanakan Sensus Penduduk, karena hingga tahun 1959 keadaan negara Indonesia (sosial, ekonomi, dan politik) masih belum stabil sehingga belum memungkinkan untuk melaksanakan Sensus Penduduk. Sensus pertama yang akan dilakukan pada tahun 1960 tidak berhasil, namun setahun kemudian pada tahun 1961 sensus dapat dilaksanakan berdasar UU No.6/1960 dan Peraturan Pemerintah RI No.49/1960 (Biro Pusat Statistik 1963).