Jumat, 01 November 2013

Lompat Jauh

A.      Sejarah Lompat Jauh

Lompat jauh telah dikenal selama lebih dari 2800 tahun dan merupakan salah satu even asli dalam Olimpiade pada masa Yunani Kuno. Lompat jauh ini satu-satunya even lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Semua even dalam Olimpiade, pada awalnya dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga  lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Awalnya, dalam even ini para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek. Selain itu, pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di kedua tangannya. Beban yang dimaksud dikenal dengan nama halteres. Lompat jauh sudah menjadi bagian dalam ajang kompetisi dunia sejak Olimpiade  Modern pada 1896 di Athena, Yunani.








B. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat.
Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan, dan gaya menggantung. Akan tetapi prinsip dasar dari ketiga gaya tersebut tetap sama. Loncat jauh dapat dibagi kedalam ancang – ancang, lepas tapak, melayang, dan mendarat. Pada semua teknik lonpat jauh ancang – ancang merupakan lari dengan percepatan dari start. Ancang – ancang kira – kira sejauh 30m – 45m. Frekuensi serta panjang langkah ancang – ancang makin meningkat sampai persiapan lepas tapak. Selama 3 – 5 langkah terakhir peloncat mempersiapkan diri untuk mengalihkan ancang – ancang (kecepatan horizontal) kepada lepas tapak (kecepatan vertical). Pada saat itu sebaiknya kecepatan jangan dikurangi, satu langkah sebelum terakhir, kira – kira 10cm – 15cm lebih panjang dari langkah sebelumnya dan terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa kebawah, dan sodokan tenaga vertical diperbesar.

C. Teknik – tekik dalam lompat jauh
1.    Teknik Awalan
        Awalan dilakukan dengan berlari yang kian lama kian mendekati kecepatan maksimal namun masih tetap terkendali untuk melakukan tolakan tujuannya adalah meraih kecepatan maksimal yang terkendali untuk melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya. Frekwensi dan panjang langkah lari awalan makin meningkat sampai persiapan melakukan tolakkan. Sementara itu badan melompat semakin tegak. Pada tiga lima langkah terakir pelompat mempersiapkan diri untuk mengalihkan kecepatan gerak horizontal kepada kecepatan gerak vertikal dengan tanpa mengurangi kecepatan lari. Pelompat dianjurkan melakukan tolakan pada saat mencapai kecepatan maksimal untuk mendapatkan tenaga tolakan yang sebesar – besarnya.
Untuk itu untuk jarak lari awalan yang digunakan oleh setiap pelompat berbeda – beda tergantung pada kemampuan untuk mencapai kecepatan maksimalnya. Mereka yang lebih cepat mencapai kecepatan maksimalnya. Akan memerlukan jarak awalan yang lebih pendek. Ketimang mereka yang lamban mencapai kecepatan maksimalnya kebanyakan dari para pelompat menggunakan jarak awalan sejauh 45 meter.
2.    Teknik Tolakan
        Tolakan dilakukan sebagai tahap pengalihan telapak kaki tolak untuk lepas landas. Tujuannya adalah menghasilkan tolakan sekuat – kuatnya agar dapat menggangkat titik berat badan setinggi – tingginya. Seluruh telapak tangan kaki bergulir ke depn kaki tolak sedikit dibengkokkan dan disusul oleh gerakan kaki ayun lengan diayun tinggi kedepn berlawanan dengan gerak kaki badan bagian depan dijaga atas dijaga tegak membentuk sudut hampir 90 derajat dengan pandangan kedepan.

A.  Melayang Diudara.
Sasaran pokok dari tehnik melayang diudara adalah :
-Memelihara keseimbangan badan saat melayang.
-Mengusahakan tahanan udara sekecil mungkin.
-Mengusakan melayang diudara selama mungkin dan,
-     Menyiapkan letak kaki dalam posisi yang menguntungkan pada       waktu mendarat. Yaitu dengan cara menjulurkan kaki lemas         kedepan sehubungan dengan sasaran pokok tehnik melayang       diudara maka selanjutnya sering disebut sebagai gaya dalam            melakukan lompat jauh.
B. Gaya Lompat Jauh
-Gaya Langkah / Jongkok (Float Style )
Merupakan gaya lompat yang dianjurkan diberikan pada pemula      termasuk siswa disekolah.
-Gaya Menggantung ( Hang Style )
Karena anggota tubuh bagian bawah menggantung dibawah badan.            Kedua lutut membentuk sudut siku – siku dan kedua lengan berada          di atas kepala sehingga posisi tersebut sedang menggantung.
-Gaya Jalan Diudara ( Walking In The Air )
  Merupakan gaya yang sekarang paling populer dari pada kedua       gaya sebelumnya. Gaya ini lebih menjanjikan tinggal landas      yang efisien dan kesempatan mempersiapkan pendapatan     yang    lebih awal.
3. Saat berada di udara 
Pada posisi ini, setiap gaya dalam lompat jauh dapat terlihat. Selain itu, 
gaya yang digunakan dapat memengaruhi hasil lompatan. Sebagaimana 
gaya berjalan di udara, gaya menggantung pun merupakan gaya yang 
sering digunakan oleh para pelompat nasional dan internasional. Teknik 
saat di udara ini, badan harus diusahakan melayang selama mungkin di 
udara dalam keadaan seimbang. 
4. Teknik Mendarat
Pendaratan merupakan upaya mendaratkan tubuh pada bak pasir. 
Saat mendarat, pelompat harus melakukan teknik pendaratan yang 
baik dan benar. Jika terjadi kesalahan maka akan merugikan pelompat 
sendiri. Pendaratan yang baik yaitu ketika jatuh menggunakan kedua 
kaki dan tangan ke depan, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke 
belakang karena dapat membahayakan bagi si pelompat itu sendiri.
Bagi pemula bila ingin meningkatkan keterampilan teknik lompat
jauh gaya menggantung harus dilakukan latihan yang intensif. Beberapa
bentuk latihan untuk mengembangkan keterampilan teknik lompat jauh
gaya menggantung sebagai berikut.
a. Latihan lompat tanpa awalan
Cara melakukan lompat tanpa awalan sebagai berikut.
1) Berdiri di atas bangku dengan ketinggian 30 cm. Kemudian, lakukan
lompatan ke bawah sambil melentingkan badan.
2) Berdiri di tepi bak pasir dengan menggunakan dua kaki, kemudian
melompat ke bak pasir sambil menggantungkan badan.
b. Latihan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan

Cara melakukan lompat jauh gaya menggantung dengan awalan
sebagai berikut :
1) Lari dengan awalan 3 sampai 5 langkah. Kemudian, tolakkan salah
satu kaki pada papan tolak. 
2) Lakukan awalan dari jarak 10 meter, kemudian lakukan tolakan
dengan kuat dan mendaratlah di bak lompat. 
Tujuan utama lompat jauh ialah melompat sejauh-jauhnya dari papan
tolak ke bak pasir. Untuk dapat melakukannya, Anda perlu memerhatikan
beberapa hal penting, antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mengubah kecepatan berlari sampai mencapai papan tolak.
b. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari papan tolak.
c. Koordinasi ayunan lengan dan gerak kaki harus harmonis.
d. Gerakan dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan yang maksimal.
e. Teknik pendaratan harus dilakukan dengan tepat.
f. Kuasai gerakan koordinasi seluruh badan. 
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan para pelompat, terutama
pelompat pemula sebagai berikut:
a. Mengubah kecepatan dan pola gerak saat menjelang papan tolak.
b. Menolakkan kaki di bagian tumit sehingga kecepatan dan tolakan
tidak memadai.
c. Sikap badan saat di udara tidak seimbang.
d. Kaki kurang di angkat saat pendaratan.
e. Salah satu kaki mendahului saat melakukan pendaratan.

# Peraturan – Peraturan dalam Lompat Jauh
1.      Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan:
-      Pelihara kecepatan sampai saat menolak
-      Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
-      Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
-      Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik
-      Capailah jangkuan gerak yang baik.
-       Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
-      Latihan gerakan pendaratan.
-      Kuasai gerak yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.

2.      Hal – hal yang perlu dihindari:
-      Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
-      Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
-      Badan miring jauh kedepan atau kebelakang.
-      Fase yang tidak seimbang.
-      Gerak kaki yang premature.
-      Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan.
-       Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat.



3.      Sikap – sikap dalam melakukan lompatan:
Awalan, yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan melompat. Awalan itu harus dilakukan dengan secepat – cepatnya serta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 – 50 meter.
Tolakan, yaitu menolak sekuat – kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi dan kedepan).
Sikap badan di udara, yaitu harus-diusahakan badan melayang selama mungkin dan diusahakan badan tetap seimbang.
Sikap badan pada waktu jatuh / mendarat, yaitu pelompat harus mengusahakan jatuh / mendarat dengan sebaik – baiknya jangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan. Mendaratlah dengan kedua kaki dan lengan kedepan.
4.      Diskualifikasi
-      Dipanggil 3 menit belum melompat.
-      Menumpu dengan 2 kaki.
-       Setelah melompat, kembali ke arah awalan.
-      Mendarat luar bak lompat.

5.      Cara mengukur lompatan pada lompat jauh:
-       Pada lompat jauh pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jangkit.
-       Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur yang biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
-       Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan syah.
-      Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu yang terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
-      Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka yang diukur adalah jarak ketika atlet tersebut mundur. Oleh karena itu ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan mungkin maju.
-      Pada pengukuran ini diusahakan untuk seteliti sebab selisih satu cm saja akan berpengaruh.
-      Selain itu alat yang digunakan untuk mengukur juga harus sama (hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat     hasil perlombaan

D.    Keterangan ukuran lapangan
a. Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45 meter dan lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang 1,22 m dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang 9 m dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
Keterangannya:
-      Panjang bak lompat 9 m
-      Lebar bak lompat = 2,75 m
-      Lebar lintasan awalan = 1,22 m
-      Lebar papan tumpu = 20 m
-      Panjang papan tumpu = 1,22 m
-      Bak lompat diisi dengan pasir

D. Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 meter Dengan Prestasi Lompat Jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh, seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya (penguasaan gaya) dalam melakukan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut untuk memiliki kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melakukan tumpuan dan kemudian melakukan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk mendapatkan kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh untuk melakukan tumpuan dengan kekuatan dan daya ledak maksimal. Dengan demikian jelas bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak untuk melakukan tumpuan atau tolakan yang tepat sehingga akan mencapai hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.








E.     Kesimpulan
            Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik yang bertujuan melompat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur – unsur pokok pada lompat. Dalam lompat jauh terdapat bak lompat yang berisi pasir sebagai tempat pendaratan akhir dari melompat.
              Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa. The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai    perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga sama-sama memakai panggung.
                Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan di udara, dan gaya menggantung. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam olahraga lompat jauh, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar