Jumat, 01 November 2013

METODE ILMIAH “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lumut”

METODE ILMIAH
“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lumut”


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesikannya makalah ini. Makalah ini berisi tentang “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Lumut”.
Laporan ilmiah ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Biologi. Didalamnya dibahas mengenai pengaruh cahaya matahri terhadap pertumbuhan tanaman lumut. Laporan ini menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan lumut.
Mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu saya sebagai penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.









DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1         LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………….
1.2        RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………
1.3        TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………………………….
1.4        MANFAAT PENELITIAN……………………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1         KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………………………….
2.2        KAJIAN HASIL PENELITIAN………………………………………………………………….
2.3        HIPOTESA…………………………………………………………………………………………………….
BAB III METODE PENDAHULUAN
3.1         VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONA VARIABEL……………………
3.2        RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………………………
3.3        INSTRUMENT ALAT DAN BAHAN…………………………………………………………
3.4        PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN……………………………………………
3.5        RENCANA ANALISIS DATA…………………………………………………………………….
3.6        JADWAL PENELITIAN………………………………………………………………………………
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1     DESKRIPSI DATA………………………………………………………………………………………..
4.2     UJI HIPOTESA…………………………………………………………………………………………….
4.3     PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1     KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………
5.2     SARAN…………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar cahaya mempengaruhi tumbuhan tanaman lumut.

1.2      Rumusan Masalah
1.    Apakah cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lumut.
2.    Lebih cepat mana antara lumut yang terkena cahaya matahari atau yang tidak terkena cahaya matahari?

1.3      Tujuan Penelitian
          Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
      a) Untuk mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman lumut.
      b) Untuk mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari    terhadap tanaman lumut.
      c)  Untuk mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi  pertumbuhan tanaman lumut.

1.4      Manfaat Penelitian
Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman .
Selain itu ada pula:
-      Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut. 
-      Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
-      Dapat menganalisis masalah yang terjadi  pada proses pertumbuhan.
-      Dapat memahami keanekaragaman hayati.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi : 
a.    Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. (yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan sinar matahari).
b.  Faktor temperature
c.    Faktor Air, Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiaptumbuhan.
Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :  
-      Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
-      Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
d.  Faktor angin 
e.  Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.

2.2 Kajian Hasil Penelitian
Cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lumut. Karena  tanaman lumut akan lebih subur atau cepat tumbuh di tempat yang lembab di banding tempat yang kering(terkena sinar matahari).
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
2.3 Hipotesis
Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.

















BAB III
METODE PENDAHULUAN
3.1      VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

3.1.1 Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
·        Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
·        Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
·        Variable terikat, yaitu pertumbuhan lumut.
·        Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
·        Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
·        Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
·        Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
·        Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
o   Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulusApakah ada data diluar kurva
o   Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
o   Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
o   Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan penelitian.

3.1.2       Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yangdapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “ mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapatdiamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain ”. Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”.
Karena definisi konseptualmerupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensi konsep yang lain. Definisi konseptual bermanfaat untuk membuat logika proses perumusan hipotesa. Tujuannya: agar  peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudahdi definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alatukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.
·        Komponen Penyusunan Definisi Operasional adalah:
1.  Variabel
2.  Definisi
3.  Hasil Ukur
4.  Skala Data
5.  Cara ukur
·        Pentingnya Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variable bermanfaat untuk
1.                  mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan
2.                 menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih darisatu definisi operasional3)mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimanadefinisi tersebut harus digunakan.
·        Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
Ada tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasional, yaitu disebut Tipe A, TipeB dan Tipe C :
1.  Definisi Operasional Tipe A
Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harusdilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadinyata atau dapat terjadi. Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapatmembuat gejala menjadi nyata.Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan denganmenempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orangmempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.

2.  Definisi Operasional Tipe B
Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yangdilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
3.  Definisi Operasional Tipe C
Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakanseperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yangmenyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya.Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatankuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis danmempunyai kemampuan menghitung secara cepat

3.2      RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut :
1.    Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
-      Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
-      Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
-      Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
2.    Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
3.    Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
4.    Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
5.    Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :
-      Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus
-      Apakah ada data diluar kurva
-      Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk laporan kegiatan penelitian.
3.3      INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN
·        Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :       
1.    2 buah ember
2.    1 buah gayung
3.    Potongan kayu
4.    Air


·        Alat-alat yang membantu dalam proses penelitian :
1.    Kertas dan alat tulis
2.    Penggaris
3.    Kamera
4.    Laptop
5.    Print

3.4      PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1.    Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian.
2.    Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama.
3.    Tiap-tiap ember di isi air dengan banyak yang sama agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm).
4.    Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran yang sama : ukuran kayu 10 cm x 40 cm.
5.     Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda
6.    Ember A : Diletakan di tempat lembab
7.    Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang .
8.    Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut.
9.    Lakukan peninjauan setiap 2  hari sekali, dan catat hasilnya.
10. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
11.  Tulis setiap terjadi perbedaan dan peristiwa.
12. Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buat grafik perbandingan.
13. Buatlah suatu kesimpulan.

3.5      RENCANA ANALISIS DATA
Analisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehinnga membuktikan kebenaran hipotesa yang diajukan. Pada penelitian ini, analisis data yang di dapat adalah:
1.    Mencari tahu apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan lumut.
2.    Membandingkan hasil antara lumut yang tumbuh di tempat lembab dengan tempat yang kering.

3.6      JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian adalah susunan dari kegiatan yang kita lakukan selama melakukan sebuah penelitian. Jadwal penelitian sebaiknya ditulis secara rinci mulai dari persiapan, penyusunan instrument penelitian, pengambilan data, pengolahan analisis data serta laporan penelitian.
·        Hari ke-1 mencari alat dan bahan yang dibutuhkan
·        Hari ke-2 mempersiapkan penelitian dan memulai penelitian
·        Hari ke-16 analisis data
·        Hari ke 17-19 membuat laporan





BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini berlangsung selama 19 hari, dimulai dari tanggal 15 September 2013 hingga tanggal 04 Oktober 2013. Dalam kurun waktu tersebut  telah terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan saya mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.
Adapun data yang terkumpul selama penelitian terhadap proses pertumbuhan lumut, adalah sebagai berikut :
NO
HARI KE
LUAS LUMUT YANG TUMBUH PADA KAYU DI EMBER
KETERANGAN
EMBER A
EMBER B
1
2
2,5 Cm2
0 Cm2

Air berubah menjadi keruh, pada ember A telah di tumbuhi lumut

2
4
14 Cm2
4 Cm2
Kedua ember mulai ditumbuhi lumut
3
6
25 Cm2
12 Cm2
Pada ember A air berubah warna menjadi hijau pekat
4
8
39 Cm2
19 Cm2
Pertumbuhan lumut yang sangat cepat terjadi pada ember A
5
10
54  Cm2
24 Cm2
Pada ember B kayu menjadi keropos
6
12
72 Cm2
36 Cm2
Pada ember A lumut menutupi seluruh permukaan kayu
7
14
80 Cm2
42 Cm2
Pada ember B kayu berubah menjadi hitam dan kropos
4.2 Uji Hipotesis



4.3 Pembahasan
Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian
·        Secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan  pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
·        Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.
Menjelaskan hasil dengan teori yang ada
Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala.














BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman lumut. Dimana tumbuhan lumut lebih cepat atau lebih subur tumbuh di tempat yang lembab (yang tidak terkena matahari) dibanding di tempat yang terkena matahari.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Teori pun menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan panas.

5.2 Saran
Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut dan kurangnya pemahaman saya tentang pembuatan laporan ilmiah, maka ada sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini.
Saya berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah,begitupun dengan tugasnya lebih baik agar perkelompok agar mempermudah dalam pengerjaan.


DAFTAR PUSTAKA
ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html
bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html


�LU42:=

2 komentar:

  1. izin copas gan,oke
    semoga makin banyak di beri rizeki

    BalasHapus
  2. Kak, itu kayu nya dimasukinnya dalam posisi gimana ya? Soalnya buat tugas. Bantu jawab ya 🙏

    BalasHapus